3/22/2021 0 Comments Teori Psikologi Perkembangan
Prinsipnya adalah pada tubuh manusai terdapat bagian-bagian tertentu, yang apabila mendapat rangsangan akan memberikan kenikmatan dan daerah dari bagian tubuh yang mendapat kenikmatan tersebut berpindah-pindah.Misalnya mulut sebagai pusat kenikmatan maka perkembangan psikoseksual berada pada tahap oral.Jadi menurut Plaget perkembangan kognitif terjadi dalam beberapa tingkatan.
Manusia aktif mengembangkan sikap dan keterampilannya, dan pentingnya pengaruh lingkungan untuk pengembangan kepribadian. Bila ornag tua terlalu sering menyalahkan anak akan timbul perasaan bersalah pada anak. Inferiority terjadi bila sering mengalami pengalaman negatif. Sedangkan tingkah laku yang buruk adalah tingkah laku yang mendapatkan ganjaran. Sudah ada fairness dan hubungan timbal balik, tetapi sebatas batas-batasan. Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai bidang Psikologi yang bisa anda kunjungi di halaman ini, selamat berbagi. Dengan kata lain, psikologi perkembangan berhubungan dengan variabel-variabel yang secara historis mempengaruhi tingkah laku, akibat atau pengaruh dari interaksi yang sudah lewat terhadap interaksi yang sekarang sedang dialami. Menurut Stevenson, karena dalam kenyataan lebih banyak diperhatikan tentang perkembangan bayi, anak dan remaja, maka sering terjadi tumpang tindih dengan poengertian psikologi anak. Psikologi perkembangan anak misalnya, mempelajari bagaimana proses berpikir pada nak umur satu, dua atau lima tahun menunjukkan persamaan atau perbedaan. Atau bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembang dari anak-anak,remaja sampai dewasa. Karena itu, tujuan psikologi perkembangan menurut Mussen dkk. Misalnya anak-anak di mana saja di dunia akan memperlihatkan reaksi takut pada usia antara 8 samapai 12 bulan. Atau kemampuan anak-anak untuk bisa berjalan di mana saja di dunia berkisar pada usia 13 tahun. Banyak anak sudah bisa mengucapkan 10 kata pada misalnya umur 1 tahun, sedangkan anak lain tidak. Dengan demikian, Psikologi Perkembangan juga berhubungan dengan perunahan-perubahan yang terjadi dalam lingungan ekologi biokultural. Werner (1957) sebagai berikut: Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenestis yang mengemukakan bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan yang global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap. Tinjauan ini dikenal sebagai tinjauan yang deskriptif jadi tidak ada implikasi-implikasi impiris karena yang dilihat dalam tingkah laku adalah hasil dan bukan proses perubahan itu sendiri. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor, yakni kematangan dan pengalaman. Perkembangan tingkah laku juga mengikuti dua jenis pengertian di atas. Perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan dalam tingkah laku dan perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya manusia. Dari sudut ini terlihat bahwa perkembangan ontogenetis mengarah ke suatu tujuan khusus sejalan dengan perkembangan evolusi yang mengarah ke kesempurnaan kamanusiaan. Hanya kelemahannya yakni perubahan-perubahan dalam organisasi maupun struktur tidak dapat segera diamati, melainkan harus melalui tingkah laku sebagai hasil perkembangan yang terjadi. Sedangkan pada setiap tahapan perkembangan ada sesuatu yang lebih dan berbeda dengan apa yang ada pada tahapan perkembangan sebelumnya. Epigensis adalah sesuatu yang ada dan terjadi secara kualitatif-diskontinu. Perumusan Bijou dan Baer jelas mempunyai orientasi behavioristik. Perubahan-perubahan yang terjadi selama dalam jangka waktu satu minggu dapat diukur, jadi dikuantitatifkan. Jadi umur adalah indeks variabel tetapi bukan variabel-sebab; misalnya pada umur sekian terjadi apa dan bikan karena ia berumur sekian, maka tingkah lakunya demikian.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |